ANALISIS TRANSFORMASI WAJAH KERETA REL LISTRIK (KRL)

Kereta Api adalah salah satu yang paling memiliki nilai sejarah berhubungan dengan Indonesia. Keberadaan kereta api di tanah air sudah ada jauh sebelum kemerdekaan. dalam catatan sejarah, kereta api telah membantu mobilitas masyarakat bahkan sejak era kolonial, tepatnya pada masa tanam paksa.

Kereta api dengan lokomif listrik pertama buatan belanda mulai beroperasi di Jakarta pada 1925. sistem perkeretaapian pada tahun itu menjadi cikal bakal perkembangan KRL hingga saat ini. sejak tahun 1925 elektrifikasi jalur kereta api mulai dibangun di Jabodetabek.

Pada tahun 1976-2006, para penumpang masih ada yang naik ke atas KRL ekonomi. mereka memanjat atap gerbong lewat jendela. pedagang asongan pun bisa masuk bebas berjualan di dalam gerbong kereta. Transportasi yang sangat tidak layak untuk dinaiki.

Tahun 1976-2013 kondisi peron di sejumlah stasiun masih dipenuhi pedagang. pedagang bebas berjualan, bahkan menggelar pasar di bantaran rel.


TRANSFORMASI

Pada tanggal 23 Maret 2009 sudah dilakukan pembenahan layanan KRL Jabodetabek diawali dengan pembelian 8 unit kereta AC pertama seri 8500. dan pada tanggal 19 Mei 2009 PT KAI membentuk anak perusahaan ini diberi nama PT KAI Commuter Line Jabodetabek. tahun 2017 KJC bergantu menjadi PT KAI Commuter Line Indonesia (PT KCI)

Setelah itu, KRL mulai menerapkan pola dimana semua KRL AC, termasuk KRL eskpress mulai dilebur menjadi satu layanan yang dieri nama KRL Commnuter Line. dan KRL Commuter Line wajib berhenti di setiap stasiun. Namun KRL ekspress hanya berhenti di beberapa stasiun. Pada Desember 2011, pola operasi loop line mulai diteraokan sistem transit, tidak ada lagi KRL dari Bogor yang langsung ke Tangerang ataupun dari Serpong yang langsung ke Bekasi.


Desember 2012 mulai dilakukan penertiban terhadap leberadaan pedagang liar di area stasiun. penertiban yang dilakukan secara bertahao di seluruh stasiun di wilayah Jabodetabek ini tercatat berlangsung hingga pertengahan 2013. 


PERUBAHAN LAYANAN TIKET

PT KJC menerapkan sistem tiket elekronik. tiket elektronik ini menggantikan tiket kertas yang sebelumnya digunakan. Ada dua jenis tiket elektronik, yakni kartu single trip untuk satu kali perjalanan dan kartu multi trip (KMT) yang digunakan untuk beberapa perjalanan selama saldo mencukupi. PR KJC memberlakukan uang jaminan RP. 5.000 pada kartu single-trip.penerapan uang jaminan juga membuat istilah kartu single-trip diubah menjadi tiket harian berjaminan atau THB.

Dan untuk pembelian tiket THB (Tiket Harian Berencana) telah disediakan vending machine untuk mengurangi kepenuhan dan antrian yang menumpuk akibat loket.

Perkembangan KRL saat ini sudah semakin membaik. Sangat membaik apabila dibandingkan dengan yang terdahulu. Namun, kualitas pelayanan masih harus tetap ditingkatkan karena masih ada saja permasalahan pelayanan, seperti vending mesin yang eror, alat tapping kartu THB/Multi Trip yang kurang responsif sehingga membuat antrian panjang, bahkan pelecehan seksual pada gerbong campuran. Mungkin menambahkan gerbong khusus wanita menjadi sedikit solusi untuk mengatasi issue pelecehan seksual. Perawatan vending mesin dan alat tapping kartu harus dilakukan secara rutin. Penambahan vending mesin di beberapa stasiun pun perlu dilakukan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUGAS SOFTSKILL ETIKA BISNIS

PERENCANAAN PESAN-PESAN BISNIS