REVIEW JURNAL EKONOMI KOPERASI

Strategi Pengembangan Koperasi Jasa Keuangan Syariah
Dalam Pembiayaan Usaha Mikro di Kecamatan Tanjungsari, Sumedang

Cooperative Development Strategy of the Islamic Financial Services for Micro Financing 
in District Tanjungsari, Sumedang


Pristiyanto, Mochamad Hasjim Bintoro dan Soewarno Tjokro Soekarto


Kementerian Koperasi dan UKM RI
Jl. HR. Rasuna Said Kav. 2-4 Kuningan, Jakarta Selatan 12920 
Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
Jl. Meranti, Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor
Jl. Kamper, Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680


METODOLOGI
            Penelitian dilaksanakan melalui studi kasus pada KJKS BMT Mardlotillah yang berlokasi di Jl. Pasar Utara No. 15 D Pasar Tanjungsari Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Penelitian ini dilaksanakan bulan Oktober November 2012. Pengambilan contoh menggunakan teknik non-probability sampling Pengolahan data menggunakan analisis deskriptif, baik normatif, kualitatif dan kuantitatif. Analisis data yang digunakan adalah analisis kinerja kesehatan, analisis pelaksanaan nilai dan prinsip koperasi, analisis pelaksanaan prinsip syariah, analisis kepuasan anggota, serta analisis matriks IFE, EFE, IE, SWOT dan QSP.


FAKTOR KEKUATAN, KELEMAHAN, PELUANG, DAN ANCAMAN

KEKUATAN

Berdasarkan perhitungan dari matriks IFE, dapat diketahui bahwa KJKS BMT Mardlotilla memiliki tiga kekuatan utama dalam pengembangan usaha, yaitu:
a. SDM Pengelola/Karyawan Potensial  
b. Pelayanan Ramah dan Tanggap
c. Lokasi Usaha Strategik


KELEMAHAN

Hasil perhitungan dari matriks IFE, dapat diketahui bahwa KJKS BMT memiliki tiga kelemahan utama dalam pengembangan usaha, yaitu:.
a.  Pengawasan manajemen dan prinsip syariah. 
b.  Minimnya minat anggota untuk menabung  
c.  Besarnya pembiayaan bermasalah.


PELUANG

Perhitungan matriks IFE menunjukan hasil bahwa KJKS BMT Mardlotillah memiliki tiga peluang utama dalam pengembangan usaha, yaitu:
a. Keinginan masyarakat untuk menjalankan Syariat Islam 
b. Kepercayaan pihak luar sebagai mitra/lembaga donor
c. Besarnya pelaku usaha mikro yang berminat terhadap layanan Koperasi.


ANCAMAN

 Berdasarkan perhitungan dari matriks EFE,dapat diketahui bahwa KJKS BMT Mardlotilla
memiliki tiga ancaman utama dalam pengembangan usaha, yaitu:
a.Persaingan dengan lembaga keuangan lain
b. Berkembangnya layanan produk perbankan berbasis teknologi informasi (TI).
c. Pesatnya perkembangan kredit mikro dari perbankan/lembaga keuangan.


POSISI USAHA BERDASARKAN MATRIKS IE

MATRIKS IFE
Matriks IFE disusun berdasarkan identifikasi faktor kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, key succes factors (KSF) dari lingkungan internal yang diperoleh dirangkum dalam sebuah tabel IFE.
Dari hasil analisis perhitungan didapatkan total skoring nilai faktor-faktor strategik internal KJKS BMT Mardlotillah 3,14 (Tabel 1). Nilai tersebut berada di atas nilai rataan 2,5 yang menunjukkan posisi internal KJKS BMT Mardlotillah memiliki posisi kuat, yaitu memiliki kemampuan di atas rataan dalam memanfaatkan kekuatan dan mengantisipasi kelemahan internal


Matriks EFE
Matriks EFE disusun berdasarkan identifikasi faktor peluang dan tantangan yang dimiliki, KSF dari lingkungan eksternal yang diperoleh dirangkum dalam sebuah tabel EFE.
Dari total skor nilai faktor-faktor strategik eksternal KJKS BMT Mardlotilla memiliki nilai 2,92(Tabel 2). Nilai tersebut berada di atas nilai rataan  Tabel 1. Hasil skor matriks IFE 2,5 menunjukkan posisi eksternal cukup kuat, yaitu perusahaan memiliki kemampuan di atas rataan dalam memanfaatkan peluang dan mengantisipasi ancaman eksternal (Rangkuti, 2005).


Matriks IE
Analisis Matriks IE digunakan untuk memadukan kekuatan dan kelemahan yang
dimiliki dengan peluang dan ancaman yang dihadapi KJKS BMT Mardlotillah. Tujuan utama
dari matriks IE untuk mencocokkan posisi total skor nilai faktor-faktor strategik internal dan
eksternal ke dalam gambar Matriks IE. Matriks IE berguna untuk menentukan posisi
strategik saat ini, sehingga mempermudah KJKS BMT Mardlotillah dalam menentukan dan
mengembangkan strategi yang sesuai untuk diterapkan (Rangkuti, 2005)


Rumusan Alternatif Strategi
Analisis Matriks SWOT dilakukan dengan menggunakan tabel matriks SWOT (Gambar 2) yang menempatkan faktor-faktor stategik internal di sisi vertikal dan faktor-faktor stategik eksternal di sisi horisontal. Pada matriks tersebut dipasangkan masing-masing faktor internal dan eksternal dan dikembangkan empat tipe strategi yang  dihasilkan (Rangkuti, 2005).

Untuk mengevaluasi 12 alternatif strategi yang dihasilkan agar dapat diimplementasikan berdasarkan skala prioritas digunakan analisis matriks QSP. Berdasarkan analisis matriks QSP diperoleh prioritas strategi yang disarankan berdasarkan urutan nilai STAS (David, 2006)  dari nilai tertinggi sampai terendah berturut-turut pada Tabel 3.

Implikasi Penelitian
Strategi Pengembangan KJKS yang dihasilkan berimplikasi terhadap berbagai aspek berikut:
1.  Teknis
2,  Ekonomi
3.  Sosial
4.  LingkungaN
KESIMPULAN

Dengan aspek-aspek yang dimiliki, KJKS BMT Mardlotillah telah mampu mengembangkan usahanya, yang dibuktikan dengan terjadi perkembangan selama periode 2008-2011, yaitu (1) permodalan: modal sendiri (49%), modal luar (393%) dan asset (144,85%); (2) keanggotaan (110,2%); dan (3) pembiayaan: total pembiayaan (166%), volume pembiayaan (132%) dan debitur (48%). Posisi matriks IE menunjukan posisi KJKS BMT Mardlotillah pada strategi pengembangan dan pembangunan (skor 3,14: 2,92). Strategi pengembangan KJKS BMT Mardlotillah yang dihasilkan dari matriks SWOT dan pembobotan dari matriks QSP diperoleh 12 prioritas strategi yang disarankan. Secara praktis ke-12 prioritas strategi yang disarankan tersebut dapat diklasifikasikan atas faktor (1) Manajemen (3,6,8,9,); (2) Pengawasan (5,11); (3) Network (4,7,10); dan (4) Mutu/Modal (1,12). Lima prioritas strategi yang disarankan dengan nilai skoring tertinggi secara berurut adalah (1) Peningkatan mutu layanan dan pengelolaan usaha sesuai syariah;(2) Meningkatkan Pencitraan Koperasi melalui peningkatan pengawasan internal dan akuntabilitas laporan keuangan; (3) Meningkatkan mutu SDM yang handal dan tangguh; (4) Menjalin hubungan baik/ kemitraan dengan Lembaga Keuangan/Donor; (5) Optimalisasi Pelayanan dan Pembinaan/Pendampingan Usaha Anggota Untuk Memotivasi Loyalitas dan Minat Menabung Anggota.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUGAS SOFTSKILL ETIKA BISNIS

PERENCANAAN PESAN-PESAN BISNIS